Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 04:54:30【Resep】970 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(41848)
Artikel Terkait
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan
- Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
- Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
Resep Populer
Rekomendasi

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

Prabowo: Indonesia

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya

Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat